Resep Berani Menghadapi Calon Mertua - jujujojo.com

Breaking

cari disini

Saturday, September 9, 2023

Resep Berani Menghadapi Calon Mertua

 



Penghuni baru di kostan Pak RT

Juju jojo / story, Tetangga baru teman baru. Cerita baru dengan nuansa yang baru. Kenalin namanya Rizal. kami menyebutnya bang ingat panggil dia dengan sebutan Bang Rizal.  Udah dua minggu lalu dia tinggal berebelahan kamar dengan Jaja. Cocok memang jika Bang Rizal bersebelahan dengan kamar Jaja. Kepala suku, orang yang dituakan dan Raja tanpa mahkota ditongkrangan kami.


Sama-sama dewasa,  suka bahas politik dan cerita tentang kehidupan kalau ditanya umur Bang Rizal terpaut hampir sepuluh tahun dengan kami. Tapi walau begitu orangnya asik banget. Kadang suka bikin joke tentang kehidupan dan kadang buat joke tentang cinta walau kadang sedikit garing. "Ups.. maaf bang"


kayak waktu itu setelah Bang Rizal pulang dari jualan dan  dilanjutkan dengan ngopi bareng kami di selasar kamar kost.  Dia  memancing cerita tetang baper.


Bang Rizal  nyeletuk 

"Bapernya dikurangin tapi jangan dimatikan,takutnya mati rasa".

Sontak diantara diantra kami langsung saling memandang, saling curiga siapa diantara kami yang lagi baper, terus kalau baper, yang dibaperin itu apa ?

Apakah tentang baper kedatangan penghuni baru atau baper yang lain.


"Kalau kamu atau dia yang datang liat lagi apakah dia meminta atau memberi  kopi atau hati. biar kamu nggak salah sangka dan ujungnya sakit atau menyesal" Lanjut Bang Rizal.


Sampai disini masih belum ada tanda-tanda seseorang mengaku atau orang yang mengaku. Sampai akhirnya ada 

" Ya itu aku bang"

"Wah jiji udah move on dari Utami sekarang udah ada yang baru" celetuk Jeje.

"Hus, jangan macem-macem" Jaja menimpali dengarin aja dulu.

Jeje pun diam dan cerita pun berlanjut.


Dengan malu-malu Jiji meneruskan.

"Gini Bang aku beberapa hari yang lalu ngerjain tugas kelompok di tempat temanku pas lagi disela-sela ngerjain tugas adik temanku keluar menyuguhkan kami minuman dan camilan"

Jiji diam sebentar lalu menyeruput kopinya dan dia melajutkan  

"Aku lihat dia cantik banget kayak bidadari bang "

"Bentar-bentar Ji, Emang cuma dia yang paling cantik terus yang lainnya jelek, hati-hati loh kamu bisa kena demo emak-emak Se Indonesia atau bahkan dunia."


"Enggak gitu juga kali bang, kan itu menurut perasaan hatiku yang paling dalam"

"Jadi......?"

"Jadi begitulah bang hanya bisa mengaguminya aja "

"Kagum, baper atau ........."

"Kagum bang"

"KAGUM" dengan penekanan kata Bang Rizal

"Kalau cuma kagum kenapa sampai bisa sampai ke hati ?"

"Kagum tu awalnya berlanjut ke baper sampai sekarang " celetukku.

"Yang ditanya tu Jiji bukan kamu Ju" 

"Maaf bang kelepasan" 


"Terus kamu udah nanya sama abangnya yang juga temanmu kalau dia masih sendiri atau ?"

"Boro-boro bang, rasanya kalau liat dia itu kayak bumi dan langit "

"Terus kamu bilang hanya kiamat yang bisa menyatukan ?"

"Gitulah bang"


"Sini abang kasih resep biar kamu bisa ganteng maksimal"

Seperti dikomando yang tadinya diam berkata kami serentak berkata

"Apa tu bang ?"

"Ingat baik-baik ini resep dari istri abang dulu waktu mau menghadap orangtuanya minta restu,

ini dia resepnya : tepung, jagung manis, daun seledri, wortel, toge / kecambah, daun bawang, merica, garam, penyedap rasa"


"Bentar bang ini bukannya resep untuk membuat bakwan, emangnya waktu abang pergi ke rumah istri abang, abang bawa bakwan untuk buah tangannya ?"

"Nggak gitu konsepnya Ji "

"Terus gemana bang ?"

"Awalnya abang sempat kesal dikasih resep ini, pingin marah kayak dimain-mainkan karena lagi menuju masa yang penting dalam hidup, malah dikasih resep buat bakwan. Ada-ada aja istri abang waktu itu"


"Pasti ada cerita lain dibalik cerita resep buat bakwan ini, yang buat abang go to merid ?"

"Kok kamu bisa tahu ja, kamu ahli nujum ya ?"

"Bapak saya dulu lebih lagi posisinya sama kayak abang malah disuruh sama ibu saya waktu mau datang disuruh masak air, jelas bapak saya marah kesal waktu sempat diam-diaman dengan ibu saya waktu itu, tapi akhirnya bapak saya sadar sebenarnya maksud ibu saya adalah agar bapak saya berpikir bukan hanya dikeluhkan saja, Masak iya bawa bapak ke rumah ibu cuma bawa air panas"


"Bapakmu juga pernah digituin sama ibumu Ja ?"

"Ya bang itu cerita ibu waktu merayakan ultah bapak dulu"

"Bisa jadi ini resep awalnya dari ibumu yang udah dikreasikan orang-orang dari masak air sampai menjadi gorengan bakwan"


"Bisa jadi bang, cuma ya itu mengapa cuma di suruh masak air kenapa nggak coba masak westren food biar kebarat-baratan"

"Kamu Ja, itu kan cerita orang tuamu, kalau mau nanti kamu buat cerita versi kamu sendiri buat yakinkan calonmu minta dia masak masakan barat"


Semua tertawa mendengar ucapan Bang Rizal, nggak berasa waktu semakin malam.

"Jadi rencananya kamu mau masak apa sebelum datang keabangnya atau keceweknya langsung atau bahkan menghadap orang tuanya ji ?" kata Bang Rizal

"Masak bodoh aja Ji" Jeje bilang dengan semangat

"Bodoh kok dimasak"

"Terus diapain bang " kata Jaja

"Dipeliharalah "

sontak kami tertawa mendengar hal itu, kemudai keadaan hening


krik

kri,,,k

kr.........k


"Jadi bang yang aku tangkap, sebenarnya jangan dikeluhkan, jangan jadi beban. tapi jangan nggak dipikirkan, cari cara dan cari jalan keluar. gorengan bakwan dari istri abang dan masak air Dari Ibu Jaja itu cuma alibi" Jiji menyimpulkan

"Ya seperti itu Ji" 

"Cuma ya bang"

" Apa Ji ?"

"Kalau pakai alibi gorengan bakwan ya pakai contoh yang konkrit gitu'

"Maksudnya Ji ?" Tanya Bang Rizal

"Maksudnya Jiji, dia minta dikasih gorengan bakwan bang, padahal udah dikasih kopi masih minta gorengan " Jeje menerangkan.

Bang Rizal tertawa 

"Oke lain kali kalian ngopi disini nanti abang belikan gorengan, karena udah malam kita bubar nanti kapan-kapan disambung lagi'

Kami pun akhirnya menuju kamar masing nggak lupa sebelumnya mengucapkan terima kasih.




No comments:

Post a Comment