Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (QS. Alhujurat [49]: 1)
Kamu akan merasa sangat capek banget gara-gara pikiran sendiri, jika skenario-skenario yang kamu bikin di kepala kadang nggak ada ujungnya tanpa jalan keluar yang bikin tegang, dan ujung-ujungnya malah berdamak pada psiks dan sikis. Dan kadang-kadang, nih, pikiran itu berubah dan membuat buruk sangka ke orang lain, bahkan sahabat sendiri. Dalam Islam, overthinking dan su'udzon atau buruk sangka punya dampak yang besar bukan cuma ke hubungan kita dengan orang lain, tapi juga dengan diri kita sendiri dan Allah. Islam ngajarin untuk melihat hidup dengan hati yang lapang dan pikiran yang tenang, tapi gimana caranya, ya?
Overthinking dan buruk sangka adalah dua hal yang sering banget jalan bareng. Kayak punya sahabat yang selalu nempel tapi sebenarnya merusak, mereka bikin hati kita nggak tenang dan malah menjauhkan kita dari ketenangan yang sebenarnya dekat. Islam nggak cuma mengajarkan untuk jaga ucapan dan perilaku, tapi juga pikiran dan perasaan. Dalam Al-Quran, ada banyak panduan buat mengendalikan pikiran dan menjaga prasangka kita. Islam menganggap bahwa niat, pikiran, dan prasangka yang positif adalah bentuk ibadah yang bisa mendekatkan kita pada-Nya. Nah, yuk kita bahas lebih dalam tentang gimana sih sebenarnya cara Islam ngajarin kita buat menangani overthinking dan su'udzon ini.
Mari kita coba lihat cara Islam memberi solusi buat kita yang sering terjebak di pikiran sendiri dan buruk sangka. Nggak usah kaku atau terlalu serius, kita bahas santai aja ya. Dengan 10 cara ini, semoga kamu bisa lebih mudah mengontrol pikiran dan menemukan ketenangan yang selama ini mungkin terasa jauh.
Banyak orang berpikir musuh mereka berada di luar sana, padahal kenyataannya seringkali musuhnya justru berada di kepala. Islam mengajarkan kita buat tafakkur (merenung), introspeksi diri, dan memahami kalau nggak semua pikiran itu benar adanya. Latihan ini bikin kamu lebih kenal siapa sebenarnya yang harus dikendalikan, yaitu pikiranmu sendiri.
2. Jangan Gampang Berburuk Sangka, Tanyakan Mengapa Dulu
Setiap ada pikiran buruk, tanyakan: “Kenapa aku mikir begini?” Terkadang buruk sangka muncul karena kita salah paham atas tindakan orang lain. Berbaik sangka atau husnudzon terlebih dahulu dan tetap berpikir positif. Kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu tentang orang lain, tanyakan dulu kenapanya sebelum berasumsi yang negatif.
3. Kurangi Asumsi, Perbanyak Fakta
4. Ingat: Allah Itu Sumber Ketenteraman
Pas lagi overthinking, cobalah alihkan pikiranmu pada pikiran yang positif sertaku juga untuk sering berzikir. Islam mengajarkan bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram (QS. Ar-Ra’d: 28). Ini bukan sekadar teori; coba aja, kamu bakal rasain bedanya.
5. Fokus pada kenyataan, Bukan Hipotesismu
Pikiran kita sering kali jalan-jalan ke skenario yang belum tentu kejadian. Bahkan sering kali mengabil hipotesis dari asumsi-asumsi semu yang didukung oleh perasaan tanpa logika. Cara Islam ngajarin kita buat tetap grounded adalah dengan syukur, fokus ke yang kita punya sekarang dan berhenti berpikir “bagaimana kalau”. Bersyukur itu menambah nikmat.
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS.Ibrahim:7)
6. Siapa yang Punya Kontrol , Kamu atau Pikiranmu?
Kamu bertanggung jawab atas perbutanmu. Kita punya kontrol atas pikiran kita, bukan sebaliknya. Cobalah untuk mengambil langkah kecil buat mengendalikan pikiranmu. Mulai dari hal sederhana: saat merasa overthinking, bilang ke diri sendiri buat berhenti dan fokus ke sesuatu yang lebih bermanfaat.
7. Berikan Hak pada Hati, Jangan Cuma Pikiran
Kalau hati kita baik, semuanya akan baik. Pikiran yang berlebihan sering kali bikin hati kita jadi nggak nyaman. Jadi, jangan cuma andalkan pikiran aja, ikutin apa yang hati kamu bilang, tapi yang jernih ya, bukan yang dipenuhi prasangka. gunakan akal dan perasaanmu juga untuk menimbang suatu masalah hingga bisa diselasikan.
8. Kasih Diri Kamu Rasa Aman dan Positif
Manusia itu cenderung mencari rasa aman. Tapi kadang rasa aman itu malah kita gantungkan sama hal-hal di luar diri, seperti validasi dari orang lain. Cukup kita bergantung dan tempat sebaik-baiknya untuk bergantung pada Allah SWT, dan itu akan memberikan ketenangan dan rasa aman yang nggak bisa tergantikan.
9. Libatkan Allah dalam Setiap Keputusan
Kapan terakhir kali kamu minta petunjuk sama Allah pas lagi galau atau sedang punya masalah lainnya. Sholat dan berdoa bisa jadi jawaban buat overthinking soal masa depan. Kalau kita libatin Allah dalam setiap urusan, membuat kita lebih tenang dan nggak gampang terseret pikiran-pikiran yang belum tentu terjadi.
10. Cari Support System yang Positif
Lingkungan yang sehat bisa bantu kamu buat lebih mudah mengatasi pikiran negatif. Pilih teman yang saling mendukung dan membuat berprasangka baik dan tenang. Teman yang baik itu bukan yang bikin kita makin overthinking, tapi yang ngajak kita buat tetap dekat pada Allah SWT.
Janganlah kalian panjang angan-angan, dan jangan sampai kalian terlena oleh panjang angan-angan. Sesungguhnya semua yang sedang terjadi itu yang dekat. Dan sesuatu yang jauh adalah yang belum datang” (HR. Ibnu Majah no. 3)
Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga pikiran kita dari buruk sangka dan hal-hal yang nggak penting. Overthinking dan buruk sangka ini kayak teman yang nempel terus, tapi sebenarnya cuma bikin capek. Kuncinya adalah ingat Allah SWT, jaga prasangka baik, dan fokus sama hal yang benar-benar penting.
No comments:
Post a Comment